Berikut rangkuman aksi korporasi PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) dalam setahun terakhir (2024–2025) berdasarkan data publik dan laporan pasar:
📌 Aksi Korporasi Utama WMUU (2024–2025)
Kinerja Keuangan & Restrukturisasi (2024–2025)
- WMUU mencatat pendapatan FY 2024 sebesar Rp 378,13 miliar dengan rugi bersih Rp 120,53 miliar.
- EPS negatif (−7 IDR) menunjukkan tekanan profitabilitas.
- Perusahaan melakukan langkah efisiensi dan restrukturisasi untuk menekan kerugian.
Pergerakan Saham (2025)
- Harga saham sempat melonjak signifikan:
- 1 bulan terakhir: +162,07%
- 6 bulan terakhir: +744,44%
- Year-to-date: +744,44%
- Lonjakan ini dipicu oleh aksi korporasi berupa restrukturisasi dan sentimen pasar terhadap sektor agrikultur.
- Harga saham sempat melonjak signifikan:
Tidak Ada Dividen (2025)
- WMUU tidak membagikan dividen karena masih mencatat kerugian.
- Fokus diarahkan pada pemulihan kinerja dan penguatan modal.
Fokus Bisnis
- Tetap menjalankan lini usaha: feed mills, breeding farms, hatchery, commercial farms, layer farms, slaughterhouse, dan partnership operations.
- Segmen utama: Feed, Broiler Commercial, Day-old Chicken, Carcass, dan Eggs.
🗂 Timeline Aksi Korporasi
| Periode | Aksi Korporasi | Dampak |
|---|---|---|
| 2024 | Rugi bersih Rp 120,53 M | Dorong restrukturisasi & efisiensi |
| 2025 | Lonjakan harga saham +744% YTD | Sentimen positif restrukturisasi & sektor agrikultur |
| 2025 | Tidak ada dividen | Modal ditahan untuk pemulihan kinerja |
📊 Dampak Aksi Korporasi
- Positif: Lonjakan harga saham menunjukkan kepercayaan investor terhadap restrukturisasi.
- Negatif: Kerugian bersih masih membebani fundamental perusahaan.
- Strategis: Fokus pada efisiensi dan penguatan segmen inti (pakan, ayam broiler, hatchery).
Kesimpulan: Dalam setahun terakhir, aksi korporasi WMUU lebih banyak berupa restrukturisasi dan efisiensi operasional untuk menekan kerugian, serta penahanan dividen. Meski secara fundamental masih tertekan, saham WMUU justru mengalami lonjakan besar karena sentimen pasar terhadap sektor agrikultur dan ekspektasi pemulihan.
Komentar
Posting Komentar